Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya menjatuhkan pilihan kepada politikus Partai Nasdem, H.M Prasetyo buat menduduki posisi Jaksa Agung.
Apalagi tiga minggu yang lalu, tepatnya tanggal 30 Oktober 2014, Jokowi ternyata pernah memastikan calon Jaksa Agung independen.
Berikut berita dari Tempo, edisi Kamis 30 Oktober 2014, mengutip pernyataan Deputi Tim Transisi bahwa Jokowi dipastikan tak akan memilih calon Jaksa Agung dari partai politik.
Walah...,Padahal Tiga Minggu Yang Lalu Jokowi
Janji Pilih Jaksa Agung Bukan Politikus Partai. Ingkar Janji Yang Keberapa
Neeh???
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dipastikan tak akan memilih calon Jaksa Agung dari partai politik. Kandidat Jaksa Agung yang akan dipilih Jokowi berasal dari kalangan profesional internal atau eksternal Kejaksaan Agung. (Baca: DijagokanJadi Jaksa Agung, Ini Kata Andhi Nirwanto)
"Pilihan itu adalah keinginan Presiden menjaga supaya Jaksa Agung tidak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan politik," kata Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2014. (Baca: Jaksa KPK Dukung Kepala PPATK Jadi Jaksa Agung)
Saat ini proses pemilihan tinggal pengajuan nama dan tanda tangan. Andi memastikan hanya akan ada satu calon karena sudah melalui proses penilaian dan rekam jejak. "Surat Keputusan Presidennya sudah siap. Kalau Jokowi mau tinggal tanda tangan saja," kata Andi. (Baca: KPK Berharap Jaksa Agung Baru Punya Integritas)
Lembaga swadaya masyarakat antikorupsi sempat menyoroti masuknya politikus ke dalam bursa calon Jaksa Agung. Nama yang sempat mencuat adalah politikus Partai NasDem yang juga mantan Jaksa Agung Muda Kamar Pidana Umum H.M. Prasetyo. (Baca: Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?)
Selain berasal dari partai politik, Prasetyo juga dinilai tak memiliki prestasi signifikan selama menjabat jaksa agung muda. Jokowi didorong oleh LSM itu untuk lebih memilih calon-calon yang tak memiliki ikatan politik. (Baca: Jaksa Agung Baru harus Berani Usut Kasus HAM)
(IntrikNews)