Saya sependapat, setuju dengan pernyataan pak Jonru ini. Berikut tanggapan pak Jonru... Yuk kita simak....
Hari
ini, berkali-kali saya menerima pesan di inbox yang isinya lebih kurang sebagai
berikut:
"Ada
Kader Gerindra yang Mendukung Israel. Berarti Anda Sebagai Pendukung Prabowo
Pro-Israel Juga Dong!"
Menurut
saya, "tudingan" seperti ini merupakan tudingan khas anak kecil.
Sangat buru-buru, diucapkan oleh mereka yang mungkin akalnya pendek.
Berikut
saya jelaskan, agar Anda paham:
1.
Saya belum tahu apakah memang benar ada kader Gerindra yang mendukung Israel.
Jadi saya no comment saja untuk hal ini.
2.
Kalaupun misalnya ada kader Gerindra yang mendukung Israel, apakah itu artinya
seluruh kader Gerindra mendukung Israel? Apakah itu artinya Prabowo mendukung
Israel? (Anda mungkin belum tahu bahwa Prabowo sering membantu Palestina tanpa
diliput media). Apakah itu artinya seluruh pendukung Prabowo mendukung Israel?
Hehehe...
Saya kira, inilah salah satu SALAH KAPRAH di era Pilpres 2014. Banyak sekali orang yang mengira bahwa jika ada satu pendukung capres A yang bla bla bla... artinya semua pendukung capres A adalah bla bla bla juga.
Saya kira, inilah salah satu SALAH KAPRAH di era Pilpres 2014. Banyak sekali orang yang mengira bahwa jika ada satu pendukung capres A yang bla bla bla... artinya semua pendukung capres A adalah bla bla bla juga.
Kasus
serupa terjadi ketika beberapa hari lalu, seorang pendukung Prabowo berkata,
"Prabowo Titisan Allah," (dan akhirnya orangnya minta maaf dan
mengaku salah omong).
ANEH
SEKALI karena setelah itu, banyak sekali orang yang membully para pendukung
Prabowo, termasuk membullly Prabowo juga. Seolah-olah ucapan satu orang
pendukung Prabowo pasti mewakili ucapa seluruh pendukung Prabowo.
Inilah
pemikiran yang aneh bin ajaib. Suka menyamaratakan semua orang!
(Terlebih
jika yang pro Israel tersebut hanya orang biasa, bukan tokoh penting yang ada
kemungkinan diangkat jadi menteri, misalnya. Coba bandingkan dengan orang2
syiah, orang2 pro Israel dst dari kubu sebelah, yang kebanyakan adalah orang2
berpengaruh, tokoh2 penting, dst.)
=================================================
UNTUK ANDA PENDUKUNG JOKOWI, COBA JAWAB INI:
=================================================
UNTUK ANDA PENDUKUNG JOKOWI, COBA JAWAB INI:
=================================================
Dulu
ada pendukung Jokowi yang berkata blusukan Jokowi mirip Rasulullah. Ada juga
yang pernah berkata Jokowi mirip Yesus. Apakah Anda setuju dengan ucapan ini?
Saya
yakin, banyak (mungkin sebagian besar) pendukung Jokowi TIDAK SETUJU dengan
ucapan seperti itu. Anda pun mungkin tidak setuju.
Ini
artinya, menyamaratakan seluruh pendukung capres merupakan PEMIKIRAN SUPER
KONYOL.
3.
Saya bukan kader Gerindra. Jadi dari segi kepartaian, saya tak ada urusan
dengan informasi tentang adanya kader Gerindra yang katanya pro Israel. Walau
Gerindra dan PKS (partai saya) bersatu dalam satu koalisi, itu bukan berarti
PKS dan Gerindra harus sama dalam segala hal. Aneh sekali jika Anda berpikir
seperti itu.
4.
Jika hari ini saya memposting status tentang Novela, bukan berarti saya ngefans
sama dia, bukan berarti saya setuju dengan segala sesuatu mengenai dia. Saya
bahkan belum kenal siapa dia. Saya memposting info mengenai dia, sebagai
dukungan saya terhadap penegakan keadilan di MK.
Sebatas
itu saja. SUNGGUH NAIF jika banyak sekali orang yang berkesimpulan bahwa
mendukung kesaksian Novela sama artinya dengan setuju dan suka 100% terhadap
segala sesuatu pada dirinya. Hihihi... lucu sekali! Kesimpulan khas anak kecil
Jadi
kalau ada kabar bahwa Novela pro Israel, ya tentu dalam hal yang satu ini saya
TIDAK SETUJU dengan dia (jika kabar itu memang benar). Emangnya saya harus
selalu setuju dengan semua pendukung Prabowo? Tidak, bukan?
5.
Sejak awal saya SADAR-SESADAR-SADARNYA bahwa Prabowo BUKAN malaikat. Dia hanya
manusia biasa yang tentu punya banyak kelemahan dan kekurangan.
Saya
mendukung Prabowo karena saya yakin dialah pilihan terbaik di antara dua yang
tidak sempurna. Memilih Prabowo adalah memilih yang mudharatnya paling sedikit.
Begitulah
kira-kira.
Hm...
sebenarnya sudah tidak relevan membicarakan "alasan saya mendukung
capres," saat ini, karena Pilpres sudah lewat. Saya membicarakannya lagi,
hanya sebagai PELENGKAP untuk tema tulisan ini (soal salah kaprah, seperti
tertulis pada judul).