Breaking News
Loading...
Rabu, November 26, 2014

Info Post


Evelyn Sandra Dewi, ibu dari Amanda Dewi Nugroho, bocah tujuh tahun yang tewas tersengat listrik bertegangan tinggi di Senayan Trade Center (STC), beberapa waktu lalu, datang mengadu ke kantor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (25/11).


Amanda tersengat listrik saat berada di sekitar pagar pembatas lantai satu Gedung STC, Senin (10/11/2014) lalu.

Di sekitar pagar terdapat neon box yang diduga mengalami kebocoran aliran listrik. Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika. Amanda telah dikebumikan pada Selasa (11/11/2014) di Tempat Pemakaman Umum Utan Jati, Cengkareng, Jakarta Barat.

Saat bertemu Ahok, perempuan berusia 31 tahun itu tampak didampingi ibunya dan pengacara. Evelyn langsung menceritakan kronologi peristiwa nahas yang menimpa putrinya. 

"Yang saya baca di media sebelumnya ada kejadian serupa juga (di STC)," tutur Evelyn kepada Ahok. 

Mendengar keterangan Evelyn tersebut, suara Ahok tiba-tiba meninggi. Ahok meminta agar pihak keluarga menunggu hasil penyelidikan kepolisian terlebih dahulu. 

"Kita tidak bisa menghakimi (STC). Makanya tunggu putusan pengadilan," jawab Ahok dengan lantang.

Evelyn berkeyakinan ada yang janggal dengan kematian Amanda. Sebab, saat peristiwa terjadi, tak ada satu pun kamera pengintai atau CCTV.   

"Disana (di tempat kejadian perkara) tidak ada CCTV Pak," ungkap Evelyn sembari berurai air mata.

Dengan nada tinggi Ahok pun menanggapi bahwa tidak ada aturan pusat perbelanjaan harus memiliki CCTV. Apalagi, dari laporan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta, tidak ada yang salah dengan neonbox penyebab Amanda tersetrum.

Ahok justru menuding Evelyn dan kuasa hukumnya seolah mengarahkannya untuk balas dendam kepada pihak STC. 

"Saya diminta cabut SLF (Surat Laik Fungsi)-nya Senayan Trade Center sama ibu supaya dia bangkrut dan tutup gitu?," tuding Ahok. 

Mendengar tanggapan seperti itu, Evelyn hanya bisa ternganga dan saat mencoba memberi jawaban, Ahok langsung memotong.

"Ibu pengen saya apa? Tutup gedungnya! Hidupkan anak ibu? Saya enggak sanggup. Saya sudah turunkan tim. Kalau ibu tidak percaya polisi, saya bukan presiden. Saya tidak bisa atur polisi," ketusnya.

Ahok hanya menjanjikan satu hal kepada Evelyn. Bila nanti Kepala P2B diketahui kongkalikong dengan pihak STC, ia berjanji akan memecat langsung kepala SKPD-nya, I Putu Indiana.

Evely pun diam melihat reaksi Ahok. Beberapa kali ia menyeka air matanya dengan raut wajah kaget memandang Ahok.


Di depan wanita yang baru kehilangan puterinya (7 tahun) Ahok kok malah marah2 emosi?

Ahok tidak pantas jadi Gubernur.

Melihat reaksi Evelyn, Ahok langsung masuk ke ruangannya sembari menggerutu, "Saya emosi karena kalian (Evelyn dan kuasa hukumnya) datang seolah-olah saya harus balasin dendam", ujar dia sambil berlalu. Eveline dan ibunya hanya bisa terpana. Sambil terisak-isak, mereka tampak menyeka air matanya.


_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA