WAHAI UMAT ISLAM DI SELURUH INDONESIA...........'
MARI KITA BERSATU : TOLAK PRESIDEN PARTAI PRO-SYI'AH ...!
JANGAN PILIH JOKOWI, KARENA JALAL CALON MENTERI AGAMANYA.
-----------------------------------
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah'
Ikwahfillah Yang Semoga senantiasa Di Rahmati Oleh ALLAH TA'ALA..'
Wahai Umat Islam Di Seluruh Tanah Air - Indonesia ....'
Pemilu Legislatif (PILEG) baru saja usai...! (Kemarin, 9 April)
dan Kita semua sudah tau siapa Pemenangnya.
" HENDAKNYA KITA MENGAMBIL PELAJARAN BERHARGA DARI HASIL PILEG KEMARIN "
Namun TUGAS KITA sebagai Insan Muslim adalah Harus TETAP KONSISTEN BERJIHAD & BERIJTIHAD ; Mengeluarkan Segala Macam Kemampuan Baik Tenaga & Pikiran untuk TEGAR menolong AGAMA ALLAH TA'ALA di Negara tercinta ini ...!
ALLAHU AKBAR ...!!!
INGAT ......! .. MASIH ADA SATU PEMILU LAGI, Yaitu PILPRES (Pemilihan Presiden).
Dan Telah Kita Ketahui bersama bahwa Calon Presiden yg di usung dari PARTAI 'KEBO-MONYONG PUTIH' adalah Jokowi.
Orang tersebut telah kita ketahui bersama sangat di dukung oleh :
1. Kaum Zindiq Syi'ah di Indonesia.
2. Kaum Kafir / Non Muslim ..!
3. Kaum Munafik - Liberal ..!
4. Konspirasi Kaum Yahudi - Salibis Internasional.
Maka TUGAS UTAMA Setiap Insan Muslim adalah Menjegal - menggagalkan Usaha Partai Kebo Cs. di Pilpres nanti.
JANGAN PILIH JOKOWI ...!
JANGAN PILIH CAPRES YANG DI DUKUNC OLEH PARTAI LIBERAL PRO AGAMA SESAT SYI'AH ...!
* Tokoh Islam Liberal Ingin Jalaludin Rakhmat Jadi Menteri Agama
Majunya Jalaludin Rakhmat menjadi calon anggota legislatif DPR RI dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) adalah ancaman besar bagi kaum muslimin Indonesia. Mengingat pria yang biasa disanjung dengan sebutan cendekiawan muslim ini memiliki paham dan keyakinan Syi’ah ekstrim yang bisa memecah belah barisan kaum muslimin Indonesia yang mayoritas berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sesama tokoh kesesatan dan Caleg dari partai yang sama, Zuhairi Misrawi berharap agar Jalaludin Rakhmat bisa menduduki jabatan Menteri Agama.
“Saya usulkan tokoh Syiah, Kang Jalal (Jalaludin Rakhmat/ed) jadi menteri Agama, kelak kalau PDIP berkuasa” kata Zuhairi yang aktif menghembuskan paham Islam Liberal dalam diskusi “Politik Kebebasan Beragama”, acara rutin yang digelar Freedom Institute, di Jakarta, Selasa (18/2/2014), lansir laman majalah Wasathon.
Pandangan itu disampaikan Zuhairi, karena menurutnya, suami Emilia Renita itu adalah salah satu sosok pendukung pluralisme.
Dalam acara yang dihadiri Kastorius Sinaga (Partai Demokrat), Baron Basuning (Gerindra), juga Andy Yentriyani (Komnas Perempuan), Zuhairi mengaku kalau dirinya memang secara khusus ditugaskan oleh PDIP untuk fokus terhadap isu pluralisme dan isu-isu keagamaan. Terkait dengan tema yang diangkat, Zuhairi mengatakan bahwa pijakan keberagamaan, PDIP selalu mendasarkan geraknya pada Pancasila 1 Juni 1945
“Waktu itu Bung Karno dengan tegas mengatakan ketuhanan dengan berkeadaban, perbedaan tidak boleh menciptakan diskriminasi” Katanya.
Menanggapi adanya kekerasan Beragama, Zuhairi mengritik aparat yang sering berpihak pada pelaku. Di sisi lain, katanya, kekerasan atas nama agama terjadi karena kurangnya penegakan hukum.
Zuhairi hanya melihat permasalahan dari akibat yang ada, tanpa mau membahas sebab dari berbagai kekerasan tersebut.
* Jika Jokowi Presiden, Jalaluddin Rahmad Menteri Agama..!
JAKARTA (voa-islam.com) - Beredar berbagai informasi yang sangat menarik. Tentang kabinet Jokowi, jika ia menjadi presiden nanti. Informasi yang beredar itu, membuat miris. Karena akan mempunyai dampak yang sangat serius bagi stabilitas politik, dan integrasi bangsa.
Dari informasi yang beredar itu, dan sifatnya inside sekarang sudah berlangsung diskusi di internal orang-orang yang dekat dengan Jokowi tentang kabinet bayangan.
‘Kabinet bayangan’ itu, bukan hanya duduknya tokoh-tokoh yang dipilih akan menjadi ‘nahkoda’ di bidang politik, ekonomi, dan pertahanan semata, tetapi yang paling peka, menyangkut kepentingan umat Islam. Di mana,sebuah informasi beredar, jika Jokowi terpilih menjadi presiden dalam pemilihan presiden nanti, maka Jokowi akan mengangkat tokoh Syi’ah Indonesia, yaitu Jalaluddin Rahmat menjadi menteri agama.
Sekarang, Jalaluddin Rahmat menjadi salah satu calon legislatif dari PDIP, di daerah pemilihan Jawa Barat. Betapa tokoh Syi’ah ini masuk di PDIP, dan sekarang diakomodasi oleh partai yang dipimpin Mega. Jika Jalaluddin Rahmat menjadi menteri agama, maka ini akan berarti timbulnya bencana di Indonesia. Jalal terkenal ahli komunikasi dan akan sangat berpengaruh dilingkungan PDI.
Dengan masuknya Jalaluddin Rahmat di dalam kabinetnya Jokowi itu, membuat umat Islam Indonesia akan menjadi ‘letih’, energinya habis disibukkan oleh ‘PR’ (pekerjaaan rumah), berhadapan dengan masalah isu Syi’ah. Sehingga, masalah-masalah pokok yang strategisnya tidak lagi mendapatkan perhatian.
Seperti dikemukakan oleh mantan Ketua YLBHI, dan sekarang Ketua Bidang Hukum FPI, Munarman SH, mengatakan, masalah dan tantangan yang timbul jauh lebih besar, dibandingkan dengan kemampuan dan kekuatan umat Islam. Maka, umat Islam tidak akan pernah bisa maju, karena terus disibukkan dengan adanya masalah-masalah yang timbul.
PDIP dikenal sebagai gudangnya kelompok ‘Kristen’, dan mereka menjadi ‘think-thank’ di dalam PDIP. Sangat wajar, jika PDI selalu berseberangan dengan kepentingan umat Islam. PDIP pernah ‘walkout’ saat membahas UU Perkawinan, UU Sisdiknas, dan sejumlah undang-undang lainnya. Karena, bukan semata-mata, PDIP sebagai partai sekuler, tetapi sudah menjadi kendaraan kelompok Nasrani...!
Sekarang, PDIP mengakomodasi golongan Syi’ah, dan pasti akan menjadi masalah ‘PR’ baru bagi umat Islam. PDIP tidak memahami ‘mainstream’ (arus utama) Muslim di Indonesia adalah golongan Sunnah wal jamaah, dan bermazab Syafi’i. Dengan mengakomodasi golongan Syi’ah, maka ini berarti secara sadar, dan terencana inign membangun konflik diantara elemen-elemen bangsa Indonesia.
Dengan keputusan Mega yang menjadikan Jokowi sebagai calon presiden, dan mendapatkan dukungan dari kelompok konglomerat Cina, seperti James Riyadi, yang nota bene, seorang pendeta Evengelis, dan murid dari Pendeta Pat Robertson, di Amerika, maka sejatinya akan menciptakan konflik antara kepentingan kelompok Kristen, konglomerat Cina, dan sekarang ditambah dengan Syi’ah.
Tetapi, Muslim Indonesia diberi ‘PR’ Syi’ah oleh PDIP dan Jokowi, sehingga energinya habis hanya untuk mengurusi masalah ‘Syi’ah’. Mereka akan lupa dengan masalah utama mereka. Di mana sekarang ini Muslim, menghadapi ancaman nyata dari kalangan Kristen dan konglomerat Cina, serta tertutup isu tentang Syi’ah. Sehingga,kelompok Kristen dan konglomerat Cina, semakin leluasa dengan dukungan Jokowi menguasai Indonesia, secara ekonomi dan politik.
Sementara itu, dalam acara ‘Pengajian Politik Islam’ (PPI), Dr.Zain al-Najjah, mengatakan, ‘Partai sekuler dengan mengajukan calon presiden ‘Muslim’, tujuannya untuk mengelabui dan menipu para pemilih Muslim”, tegasnya, Minggu, 16/3/2014.
-------------------------------
(afgh/dbs/voa-islam.com)