Suatu ketika Yesus membenarkan dirinya dipanggil murid-muridnya
dengan sebutan guru dan tuan, bahkan ditegaskan lagi oleh Yesus memang
akulah guru dan tuan :
“Kamu menyebut aku guru dan tuan, dan katamu itu tepat, sebab memang akulah guru dan tuan.”
Yesus disebut sebagai guru karena mengajarkan kebaikan-kebaikan,
kebenaran-kebenaran dan petunjuk hidup kepada murid-muridnya dan Yesus
disebut tuan karena nasehat dan pengajarannya selalu ditaati
murid-muridnya, maka pantaslah Yesus disebut guru dan tuan.
Kata tuan dalam ayat di atas adalah terjemahan dari kata mar dalam
bahasa Ibrani/Aramaic yaitu bahasa sehari-hari Yesus, kata mar biasa
diberikan kepada orang yang dihormati dan di taati. Namun ternyata dalam
penterjemahan ayat tersebut ke dalam bahasa yang bukan bahasanya Yesus
kata tuan dalam ayat di atas telah berubah menjadi Tuhan, yang jauh
menyimpang dari ucapan Yesus, sehingga lafal ucapan Yesus tersebut
menjadi :
“Kamu menyebut aku guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang akulah guru dan Tuhan.” Yohanes 13:13
Tentu saja perubahan ini di manfaatkan oleh umat Kristen sebagai dalil bahwa Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai Tuhan.
Sesungguhnya perubahan kata dari tuan menjadi Tuhan justru akan
semakin menimbulkan kontradiksi di dalam Injil itu sendiri, bahkan akan
sangat bertentangan dengan ucapan- ucapan Yesus di dalam puluhan
ayat-ayat yang lain, satu saja contoh ucapan Yesus yang bertentangan
dengan Yohanes 13:13 bila kata tuan dirubah menjadi Tuhan :
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yg telah Engkau utus." Yohanes 17:3
Dalam Yohanes 17:3 tersebut Yesus mengatakan bahwa Tuhan satu-satunya
hanyalah Allah dan dipertegas lagi bahwa Yesus hanyalah seorang utusan
Allah, kalau kata mar diterjemahkan menjadi Tuhan maka Yohanes 13:13
akan sangat kontradiktif dengan Yohanes 17:3, tetapi kalau kata mar
diterjemahkan sebagai tuan maka antara Yohanes 13:13 dan Yohanes 17:3
akan saling mendukung dan menguatkan.
Umat Kristen nampaknya sangat memaksakan untuk mengubah ucapan Yesus
yang berarti tuan menjadi Tuhan, agar ada dalil yang mengokohkan
ketuhanan Yesus, hal ini karena tidak ada satu ayat-pun yang mendukung
ketuhanan Yesus yang berupa pengakuan Yesus secara langsung bahwa
dirinya adalah Tuhan, dan satu-satunya ayat yang mudah untuk diubah
artinya adalah Yohanes 13:13, namun dengan mengorbankan keabsahan dan
keserasian Alkitab itu sendiri.
Perubahan kata tuan menjadi Tuhan terjadi ketika kata MAR dalam bahasa Ibrani yang berarti tuan, diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi KURIOS, kata kurios dalam bahasa Yunani memiliki empat arti yaitu :
-- Pemilik -- tuan -- tuhan – Tuhan --
Rupanya para penginjil mengartikan kurios sebagai Tuhan dalam ayat
tersebut, padahal semestinya arti yg sesuai dengan ucapan Yesus dan tdk
bertentangan dengan ayat-ayat yg lain adalah tuan.
Dari uraian di atas baik ditinjau dari segi tata-bahasa Ibrani ke
Yunani dan ditinjau dari keserasian dengan ucapan-ucapan Yesus yang
lain, maka pengakuan Yesus yang sesungguhnya adalah :
AKULAH GURU DAN TUAN
Bukan
AKULAH GURU DAN TUHAN
Sehingga tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab Yesus pernah mengatakan
akulah Tuhan, tetapi akan banyak ditemukan ayat-ayat pengakuan Yesus
bahwa dirinya hanyalah utusan Allah dan bahwa hanyalah Allah
satu-satunya Tuhan yang benar dan Esa.
-