Tahun 2018 adalah tahun
politik, dimana tahun 2018 dilaksanakannya Pilkada Serentak di semua provinsi. Lalu
dilanjutkan Pemilihan Anggota Legislativ dan Pilpres di tahun 2019 nya. Tahun
ini sudah terdaftar partai-partai peserta pemilu. Dan beberapa partai lokal di
daerah pemilihan DI. Aceh.
Namun kini yang membuat
lucu dan sangat menggelitik adalah ramai-ramainya diusungnya calon tunggal
untuk calon Presiden RI. Kan ini lucu. Dari sekian banyak partai tidak adakah
kader yang bisa berkompetisi manjadi presiden, yang akan merubah jejak sejarah
politik di Indonesia? Apakah dari sekian banyak partai tidak mempunyai kader
terbaiknya untuk pilpres? Mengapa justru sebagian besar partai-partai mengusung
calon tunggal calon presiden? Kalau begitu sudah saja tidak usah banyak partai.
Bikin saja dua atau tiga atau empat partai saja. Karena percuma banyak partai
juga, tak bisa berbuat apa-apa, tak bisa melahirkan kader yang bisa dijadikan
presiden. Tapi yang ada malah satu suara mengusung calon tunggal calon
presiden. Buat apa bikin banyak partai?
Tak bisa lahirkan kader
terbaik, dan usung calon tunggal artinya Visi sama, misi sama iya sudah
gabungkan saja partainya jadi satu. Banyak partai juga bikin bingung pemilih,
toh semua partai tujuan, visi dan misinya sama mengkrucut pada Calon Tunggal
calon presiden.
Buat apa banyak-banyak
partai, bikin suara terpecah. Kembalikan saja seperti di era pemerintahan
Suharto, hanya ada tiga partai politik. Atau buat tahun politik 2018 ini,
jadikan sedikitnya minimal lima partai politik saja. Karena percuma banyak
partai juga tidak bisa lahirkan kader terbaiknya untuk kemajuan NKRI. Bikin
rakyat bingung untuk memilih.
Dengan banyaknya partai
politik namun tidak bisa melahirkan kader terbaiknya ini menunjukkan bahwa ini
adalah kemunduran politik di Indonesia. Ironi dari banyaknya partai politik
tapi hanya bisa mengusung calon tunggal, yang lain kemana? Apakah para pendiri
partai tidak mampu, tidak sanggup, tidak bisa menjadi orang nomer satu di
negeri ini? Begitu rendahnya. Hanya segitu kemampuannya? Bagi partai-partai
yang satu visi dan misinya sama mendukung calon tunggal calon presiden, lebih
baik semua partai itu digabungkan jadi satu saja, tidak usah berbeda-beda
partai, toh tujuan nya sama. Jangan tunggu nanti, biar semua rakyat
mengetahuinya.
Oleh karena itu,
partai-partai tersebut di tuntut untuk gentle publikasikan pada rakyat. Jangan
jadi pecundang.