Penumpang AirAsia terindikasi lupa mematikan HP saat pesawat
terbang.
Pemerintah
terindikasi cuci tangan dengan mentakan penerbangan AirAsia di hari Minggu
tanpa izin dan Illegal.
Anehnya,
solusi dari kecelakaan pesawat itu adalah: merevisi kebijakan penerbangan
berbiaya murah. Padahal AirAsia termasuk penerbangan yang tidak murah lagi.
Silahkan dicek harga tiket untuk pembelian 1 minggu sebelum hari H, pasti
mendekati harga Garuda.
Tapi
tidak aneh. Kebijakan AHOK, Menteri Susi, Menkeu, Mendag, Menteri Pertanian,
Menag, Dirut Pertamina, dll sama saja.
Contoh:
1.
Meninmalisir radikalisasi. Kebijakan yang diambil, malah melarang guru ngaji
asing.
2. Mensejahterakan petani, malah impor ratusan ribu sapi, ubi, singkong, beras.
3. Meningkatkan daya saing produk dalam negeri, malah impor bus karatan, kapal,
dari China.
4. BBM dunia turun, malah menghapuskan Premium.
5. Kerja demi rakyat, malah semua harga dinaikkan: tarif listrik, gas, sembako.
Hebatnya,
kerja kabinetnya meniru Presidennya:
1. 3 CM (Marah Marah Cari Muka).
2. Apapun kasusnya, tampil jadi headline berita tujuannya.
3. Lalu tinggal bilang, "Bukan Urusan Saya"
4. Lalu cari kambing hitam, kalau perlu salahkan negara lain.
5. Ujung-ujungnya, menghapus kebijakan prorakyat dan menjadikan kebijakan
propasar sebagai kebijakan.
Tragisnya:
1. Rakyat yang bergelar doktor, otaknya jadi pada bocor.
2. Kasian anggota TNI yang mati-matian membela negara dan rakyatnya,
eeeh...dikomando sipil yang otaknya kendor.
3. DPR pada kemana nih ...kok mirip dagelan tukang bodor.
by:Nandang Burhanudin