Ketika
seorang sahabat bertanya; ada apa dengan diri mu, mengapa kau sangat membela dan
menginginkan pasangan Prabowo Hatta didalam pilpres kali ini. Mereka bukan keluarga mu, saudara mu, teman mu bahkan
mungkin sama sekali tak mengenal dirimu.
Saya pun
menjawab; bukan karena
Prabowo Hatta, diri ini bersikap membela dan menginginkan mereka menjadi
pemimpin negeri ini, juga bukan karena saya ingin
dikenal ataupun mengenal Prabowo Hatta, bahkan mungkin mereka juga tak mengenal
dan mengetahui siapa dan apa diri saya ini.
Lalu mengapa saya bersikap membela dan sangat menginginkan?
Satu alasan karena; saya peduli pada sosok Hendropriyono penerus LB Moerdani,
pelaku pelanggar HAM Talang Sari
dimana 246 Muslim tewas, serta sosok yang ingin menggilas kaum Islamis seorang Musdah Mulia
yang mengatakan Islam menerima konsep Lesbian, gay, biseksual dan transgender
(LGBT). Seorang Jalaludin Rakhmat seorang pentolan Syiah sejati yang menistakan
para sahabat Nabi. Seorang Zuhairi Misrawi yang mengatakan bahwa
seharusnya kaum Islamis Indonesia bersyukur tidak kami 'habisi' seperti di Mesir. Seorang Goenawan Mohammad
yang mengingkan Islam dipraktekkan secara Liberal dan sesuai kebebasan mau nya
orang seperti apa. Seorang Tomy Winata dan James Riyadi yang sangat ingin menjadi kan negeri ini menjadi mesin
penghasil keuntungan pribadi dan bancakkan golongannya.
Saya hanya peduli pada mereka; dan kini mereka telah menjadi
satu barisan kubu yang sama barisan kubu Jokowi JK.
Militansi saya karena agama, negara dan lingkungan saya yang
Islamis terancam salahkah
saya bersikap dan memiliki alasan tersebut sebagai bahan militansi
memperjuangkan Prabowo Hatta?
Karena Prabowo Hatta tidak didukung mereka mereka para antek Liberal dan
anti Islamis.
-bang dw-
tukang kebun pohon kersen spesial