Breaking News
Loading...
Senin, Februari 17, 2014

Info Post

Jakarta - Pertanyaan terkait kesiapan maju menjadi calon presiden 2014 sudah biasa disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Beragam reaksi yang serupa dilontarkan dari mulut Jokowi. Jawaban seperti "copras-capres", "hanya mau urusi banjir", "tanya Bu Ketum", hingga "endak mikir" yang selalu diucapkan Jokowi apabila pewarta tergelitik menanyakan isu capres.

Namun, bagaimana jika pertanyaan serupa ditanyakan kepada istri Jokowi, Iriana Widodo? Apakah responnya sama seperti suaminya, atau justru memiliki jawaban lain?

Saat menemani sang suami meninjau pengerjaan perbaikan Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014), wartawan lagi-lagi menanyakan hal yang sama kepada Jokowi. Iriana yang duduk di sampingnya pun terlihat terus mengembangkan senyum kepada pewarta.

Ketika pewarta mendesak jawaban, Iriana justru yang merespons. Seketika tangan kanannya langsung diangkat ke atas alisnya dan membentuk sikap hormat.

Sontak sikap itu langsung menarik perhatian pewarta dan mengalihkan pertanyaan kepada Iriana. "Wah, berarti Bu Iriana sudah siap jadi ibu negara dong?" tanya seorang wartawan.

Iriana masih terus tersenyum dan belum menurunkan posisi tangannya. Saat pewarta baru mau mengambil momen itu, Jokowi yang duduk di dekat jendela kiri langsung buru-buru menutup jendela mobilnya dan meminta sang sopir melanjutkan laju kendaraannya.

"Ayo Pak Bejo (pengemudi mobil dinas Jokowi) langsung jalan. He-he-he," kata Jokowi.

Kala itu, para awak media mencoba bertanya tanggapannya terkait aksi dukungan masyarakat yang meluas agar Jokowi maju sebagai capres 2014. Seperti pagi tadi, sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) menyambangi rumah dinas gubernur DKI di Jalan Taman Suropati 7, Jakarta Pusat untuk bertemu Jokowi.

Namun, mereka tidak dapat bertemu Jokowi, karena yang bersangkutan sedang menghadiri acara pernikahan. Mereka hanya memberikan sebuah surat yang berisi tanda tangan dan petisi dukungan agar Jokowi mau maju sebagai Capres 2014-2019.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengaku tetap akan mematuhi instruksi partai tempatnya bernaung, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Terutama instruksi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

"Kalau ada masyarakat yang mengusulkan (Jokowi jadi presiden), ya itu namanya demokrasi. Yang penting santun, santun, santun," kata Jokowi.

Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, relatif jauh diatas elektabilitas Megawati. Namun, Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan dengan alasan fokus pada pekerjaan sebagai Gubernur.

PDIP mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi Pilpres 2014. Skenario pertama, jika mereka berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, maka sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres, yakni Megawati Soekarnoputri dan Jokowi.

Skenario kedua, jika suara PDI-P di Pemilu Legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, maka Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Karena itu, PDIP baru akan memutuskan pencapresan setelah Pileg.(tribun/17/2/14)


_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA