1. Selamat Malam teman fbker... sesuai janji, kita ungkapkan fakta2 "kejahatan moral" Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta.
2. Maksud kami ungkapkan fakta2 ini adalah utk pencerahan dan
pencerdasan bangsa. Sbg penyeimbang berita / opini keliru dari media.
Fakta2,
3. Tidak ada niat buruk dlm informasikan fakta2
sesungguhnya ttg Jokowi. Agar Jokowi SADAR dan Warga DKI juga SADAR.
Demi kebaikan bersama.
4. Agar kita bs bedakan apa itu karakter,
apa itu kinerja/ prestasi, apa itu kegiatan/aktifitas. Blusukan Jokowi
misalnya : itu bkn prestasi.
5. Jokowi keliling kota, masuk
keluar kampung / kelurahan. Bikin PRJ Monas, pasar malam, perayaan HUT
DKI & Tahun baru dsb = bukan prestasi.
6. Janji2 juga bukan
prestasi. KJS yg diterbitkan Jokowi / ahok bbrp bulan sebelumnya malah
kemunduran. Kegagalan. Langgar Perda lagi !
7. Sudahlah. Belum
saatnya evaluasi kinerja jokowi dgn parameter2 standat pembangunan kota
dan kesejahteraan rakyat kota Jakarta. Nanti saja.
8. Kembali ke topik awal, yaitu kejahatan moral Jokowi. Apa saja. Mari kita ungkap satu per satu fakta2nya.
9. Fakta 1 : Jokowi itu bisa jd Cagub DKI, lalu terpilih/menang DASAR
UTAMANYA adalah krn JASA 3 TOKOH : Jusuf Kalla, Prabowo, Djan Faridz.
10. Jusuf Kalla adalah Tokoh Pertama yg memperkenalkan Jokowi sbg bakal
cagub DKI. JK minta Eep S Fatah utk nilai/ jajaki potensi Jokowi.
11. Permintaan JK itu karena Djan Faridz yg sebelumnya digadang2 JK,
ternyata kurang tepat, tidak pas menjadi cagub DKI utk kalahkan Foke.
12. Jokowi dari awal paham benar bhw dia sebenarya bukan diproyeksikan
jadi Bakal Cagub DKI. Utk jadi Bakal Cagub Jateng pun blm pasti jadi.
13. Jokowi adalah kader PDIP. Satu2nya pintu masuk dan kendaraan
politik yg dapat dia gunakan hny PDIP, dan itu artinya terserah Ibu
(Mega).
14. Pada saat jelang penutupan pendaftaran Cagub DKI,
Mega sdh hampir pasti usung Mayjen Adang Ruchyatna. Cagub lain : Letjen
Toto Sampono.
15. Namun, mndekati tenggat waktu pendaftaran di
KPU, JK telpon Mega. Mohon Megawati berkenan pertimbangkan Jokowi. Mega
awalnya bergeming.
16. Dukungan Mega kepada Adang Ruchiatna itu
sdh bulat. Tapi, JK dgn segala kemampuannya berhasil ketuk hati Mega utk
"pertimbangkan" Jokowi.
17. Akhirnya Si Ibu luluh juga. Mega sekedar basa-basi setuju akan pertimbangkan bakal cagub alternatif : Jokowi.
18. JK segera hub Prabowo & Djan Faridz untuk menghadap Megawati
dan beri semua argumentasi utk yakinkan Mega : Jokowi adalah calon yg
tepat.
19. Sore itu juga Prabowo & Djan Farid datangi
kediaman Mega. Prabowo & Djan Faridz mati2an berusaha yakinkan
Megawati. Mereka lobi habis2an.
20. Selain dukungan total dari
kedua tokoh itu (PS & DF), mereka juga menjamin menanggung semua
biaya kampanye Jokowi - Ahok. Janji all out.
21. Sbg bentuk
keseriusan&realisasi komitmen mereka, sore itu juga, Djan Faridz
bayar 60 Miliar tunai dari 100 Miliar dari masing2 tokoh itu.
22.
Uang muka mahar 60 M itu juga sbg bantuan awal dari Djan Faridz kpd
timses Jokowi yg akan dibentuk oleh DPP PDIP. Akhirnya Mega setuju.
23. Prabowo juga berkomitmen bantu minimal 100 Miliar utk pemenangan
Jokowi. Belum termasuk bantuan Hashim Djojohadikusumo & konglo2
lain.
24. Bbrp hari setelah itu Jokowi mmg pernah menghadap
Prabowo. Menghaturkan terima kasih atas dukungan moril, politik, uang
dsb dr Prabowow.
25. Jokowi saat bertemu Prabowo kembali katakan
bhw dirinya tdk punya uang utk biaya kampanye dan pemenangan Pilgub DKI.
Hny bawa badan saja.
26. Prabowo dgn mantap dan penuh keyakinan
mengatakan : "Pak Jokowi tdk usah risau pikirkan dana kampanye. Kami yg
akan tanggung sepenuhnya".
27."Buat saya, Pak Jokowi bisa menang
Pilgub DKI, sudah merupakan kebahagian besar bagi saya". Prabowo memang
terbukti all out dukung Jokowi.
28. Tdk hny uang 100 M utk dana
kampanye Jokowi dikeluarkan Prabowo. Semua sumber daya ekonomi, politik,
militer & partai dikerahkankannya.
29. Jaringan intelejen
Prabowo dibawah pimpinan Mayjen Soenarko, mantan Danjen
Kopassus/Paspampres pun luar biasa perannya dlm mainkan isu.
30.
Cukup ? Tidak. Adik Prabowo, Hashim jg bantu dana dan lobi konglomerat2
utk support dana, media, politik dan suara utk pemenangan Jokowi.
31. Bagi Prabowo, Pilkada DKI adalah barometer. Jika pihaknya menang
(jokohok), maka kursi presiden RI hny tinggal 1/2 langkah lagi.
32. Tahun lalu, popularitas/elektabilitas Prabowo berdasarkan survey2
memang di urutan teratas. Nomor 1. Sangat Optimis Prabowo For RI 1.
33. Namun, apa yg kemudian terjadi pada Jokowi ? Setelah menang, Jokowi
seperti kacang lupa kulitnya. Mabuk kepayang. Lupa diri. Berkhianat.
34. Jasa luar biasa besar dari Prabowo / Gerindra, keluarga
Djojohadikusumo dgn SANGAT MUDAH dilupakan oleh Jokowi. Prabowo
dikhianatinya !
35. Prabowo yg bermimpi jika Jokowi jadi Gub DKI,
akan semakin perkuat posisinya sbg Capres terpopuler dan favorit, kini
malah jadi hancur.
36. Knp Jokowi TEGA khianati Prabowo ? Apa
alasannya ? Bukankah khianat itu adalah seburuk2nya perbuatan? Anjing
saja tdk mengigit tuannya !.
37. Anjing atau binatang manapun tdk
akan mau menggigit /terkam orang yg sdh melepaskannya dari jeratan.
Apalagi thdp orang yg memeliharanya.
38. Sebagai manusia yg
beradab dan bermoral, juga dlm kehidupan bermasyarakat, pengkhianatan
adalah tindakan amoral yg pantas dihukum mati.
39. Namun tdk hny
itu. Jokowi terbukti berkhinat lagi. Kali ini giliran Pak JK yg jadi
korban pengkhianatannya. Jokowi tega "tikam" Pak JK.
40. Pak JK
"penemu, penilai, pengusul, beri rekomendasi dan bujuk mati2an
Megawati/PDIP sudi usung Jokowi, TERBUKTI dikhianati Jokowi !
41.
Perusahaan Pak JK, PT Bukaka, sdh lama garap Proyek Monorel dan habis
uang ratusan M krn proyek tsb mangkrak karena kebijakan DPRD/Foke.
42. Besar sekali kerugian Bukaka / Pak JK di proyek Monorel yg macet
itu. Eh, ndilalah, Jokowi malah tunjuk Ortus sbg pelaksana Monorel !!
43. Ortus yang ditunjuk Jokowi sbg pemenang Monorel adalah milik Edward
Suryajaya, konglomerat pertama yg banyak bantu dana kampanye Jokowi.
44. Kepada kami, Pak Edward memang pernah akui bantu uang dan media
saat kami bertemu beliau di kantornya tak jauh dari bundaran HI itu.
45. Pertemuan kami dgn putra sulung mantan konglomerat terkaya di
Indonesia itu terjadi sekitar sebulan sebelum pilkada DKI dilakukan.
46. Berdasarkan pengakuan Pak Edward kpd kami, pilgub belum dimulai,
uang beliau sdh habis sekitar 28 M utk pencitraan Jokowi Ahok.
47. Semua pengeluaran pra pilkada utk kepentingan Jokohok itu dicatat
rapi dan ada tanda tangan mengetahui/ menyetujui dari Ahok.
48.
Edward adalah tim media dan pencitraan yg paling pertama support jokowi.
Media miliknya dan puluhan stafnya goreng isu mobnas Esemka dll.
49. Kembali ke topik kejahatan moral Jokowi terhadap tokoh2 yg telah
bantu besarkan, biayai dan menangkan dia jadi Gub DKI jakarta..
50. Knp Jokowi tega mengkhianati Pak JK dan Prabowo ? Karena tiba2 ada
"Penumpang Gelap" yg masuk di tengah jalan. Mereka "MERACUNI" Jokowi.
51. Penumpang gelap itu bukan sembarangan orang. Para orang terkaya di
republik ini, konglomerat tionghoa terkemuka dan konglo buronann BLBI.
52. Masuknya Penumpang Gelap ini membawa triple impact terhadap
Prabowo. Kenapa ? Karena koordinator mereka adalah James Riady &
Luhut P.
52. Luhut Panjaitan adalah jenderal tempur dan ahli
strategi. Sangat cerdas. Senior2 kami selalu sebutkan bhw Bang Luhut
sangat cemerlang.
54. Di kalangan senior TNI ada anekdot : Jika Luhut itu agamanya Islam dan Jawa, pasti dia akan terpilih jadi presiden.
55. Jend Luhut P itu mantan Menperind dan Duta Besar RI utk Singapore.
Beliau dekat dgn konglo2 Singapore termasuk Konglo2 Buronan BLBI.
56. Masalahnya adlh : sejak bbrp tahun terakhir, kalau tdk salah pasca
pecah kongsi dgn Prabowo di PT. Kiani Kertas, hub mereka memburuk.
57. Hub memburuk diantara keduanya itu (Prabowo - Luhut) diduga sebagai
motif utama Operasi Pengebirian & Pengerdilan Prabowo sbg Capres.
58. Jokowi tanpa rasa malu dan dosa khianati Pak JK dan Prabowo. Pindah
ke majikannya baru : James Riady dan Luhut. Moralnya taruh dimana?
59. Masalah moral dan integritas, kami memang sangat ragukan Jokowi.
Catat : Proyek Esemka yg bukan insiatifnya, ditungganginya seenak udel.
60. Pengakuannya bhw dia senang bisa masuk jadi nominator walikota
terbaik dunia versi Mayor Foundation yg abal2 dan sistem vote by
internet.
61. Kehebatannya memplintir kalimat, bermain kata2 dan
acting yg digunakan memojokan pihak menjadi "oposisi", lawan atau
pengkritiknya.
62. Sedikitnya 14 kasus korupsinya di Solo
(sriwedari, palimayan, KONI, videotron, pasar, dll). Isu faktual itu
diplintirnya seolah2 fitnah.
63. Lalu bgmn dgn sikap PDIP thdp karakter Jokowi yg glembuk, licik dan khianat tapi pintar akting itu ?
64. Tanggal 14 Agustus 2013 adalah penentuan AWAL apakah Jokowi jadi
bakal calon presiden dari PDIP atau TIDAK, batal alias tdk jadi.
65. Selain Prananda dan Puan Maharani di lingkaran inti Megawati, struktur DPP PDIP terbelah soal rencana pencapresan Jokowi.
66. Apabila Alm. TK (maaf) masih ada, mungkin mbulet anti Jokowi. Kala
itu, TK bilang kemenangan Jokowi di Pilgub DKI tdklah spektakuler.
67. Beberapa contoh 'aneh' telah dipaparkan dalam rapat DPP PDIP yg
khusus bahas Jokowi. Termasuk fakta2 yg sdh kami sampaikan tadi.
68. Intinya, ambisi Jokowi utk Capres tdk sebanding dgn 'syahwat
pertemanan' pada Pilgub DKI. Fatsun, moral, etika politik Jokowi cacat.
69, Prabowo yg tergetol dukung Jokowi dijauhi & dikhianati ketika
sdh menjabat sebagai Gubernur. Herkules pun sudah dipandang sebelah
mata.
70, Bahkan JK pernah puji Jokowi krna dinilai punya
kemampuan dlm mendengar dibanding Foke, sdh mulai dijauhi Jokowi. Mereka
KORBAN Jokowi.
71. Jokowi merasa sudah jadi Superman, Gatot
Kaca, sekaligus Wali ke sepuluh atau Sunan Solo. Dia TIDAK PUNYA MALU
pengen jadi capres.
72. Pdhl, masa jabatannya baru seumur jagung.
Langkahnya baru berbilang depa. Prestasinya NOL. Hanya dibesarkan OPINI
MEDIA BAYARAN semata.
73. Dalam setiap rapat formal/informal DPP PDIP, selalu muncul ungkapaan : habis manis sepah dibuang, Manusia tdk tahu diri.
74. "Tinggal bisikan spritual yang dapat meyakinkan IBU (Mega) untuk
memendam Jokowi,". Karena semua fakta sdh terpapar di depan mata.
75. Tgl 14 Agt 13 di Solo, fit&proper test atas sikap Jokowi akan
dilakukan paranormal asal Boyolali. Apa hasilnya ? Tggu saja.
-